Kaltimnesia.id – BPS mencatat inflasi Oktober 2023 mencapai 0,17% secara bulanan dan 2,56% secara tahunan. Kenaikan harga beras, bensin dan cabe rawit menjadi penyumbang inflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,41% dengan andil 1,39% terhadap inflasi umum.
Komoditasnya adalah beras dengan andil 0,85%, rokok kretek filter 0,19%, daging ayam ras 0,10%, bawang putih 0,07%. Sementara komoditas penyumbang inflasi terbesar secara bulanan adalah transportasi dengan inflasi 0,55% dan andil 0,07%. Beras memberikan andil inflasi 0,06%, bensin 0,04%, cabai rawit 0,03% dan tarif angkutan udara 0,02%.
BPS mencatat harga beras dan gabah pada Oktober 2023 sudah mencetak kenaikan lebih 27% dibanding Oktober 2022.
Kenaikan paling tinggi di tingkat penggilingan. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada bulan Oktober 2023 naik 5,16% mtm dan sebesar 27,95% yoy.
Kemudian gabah kering giling (GKG) juga meningkat 4,29% mtm dan sebesar 30,77% yoy. Harga beras di penggilingan naik 3,31% mtm dan sebesar 29,24% yoy. Di tingkat grosir, harga beras bulan Oktober 2023 naik 2,13% mtm dan melonjak 21,64% yoy. Sedangkan di tingkat eceran meningkat 1,72% mtm dan 19,12% yoy.
